Having mental issue is not a sin


Going back to few weeks ago...

Jadi sebenernya udah sekitar beberapa minggu yang lalu gue gatel pengen nulis tentang ini tapi selalu aja ada halangan remeh temeh yang akhirnya ngebuat gue ga jadi lagi nulis tentang ini.

Mungkin masih segar diingatan kita tentang berita which is went viral few weeks ago about a woman who walked and about around Jakarta and she was almost naked. When the first time I looked to the video, gue pikir apanya sih yang ngebuat berita ini sampe viral banget dan ternyata... when I saw the caption from who posted that video, that was written about drama about her, her relationship, her family, her apartment. Jadi sebenernya gue ga tau juga ini beritanya simpang siur atau gimana, tapi setelah gue liat di salah satu berita di televisi nasional tentang si perempuan ini, memang ada beberapa fakta yang benar tentang dia, sebut saja wanita ini dengan nama Delilah.

Singkat cerita, Delilah tertangkap kamera oleh orang-orang pengguna smartphone yang mengaku merasa dirinya pintar ketika Delilah sedang berkeliling Jakarta dan mengunjungi beberapa minimarket dan drugstore dengan nyaris tanpa menggunakan pakaian. Di satu video, Delilah terlihat hanya menggunakan bra, di video lainnya ia hanya menggunakan celana dalam. Dan yang membuatnya menjadi semakin viral adalah, kebingungan para netizen yang bertanya-tanya "kok ini orang engga waras ke mana mana naik taksi?" "eh kok itu tas yang dia bawa bagus tapi jalan jalan ga pake baju?" "itu orang kayaknya stress deh" daaaan another mean comments.

Sebenernya ini opini pribadi gue, yang sadar ternyataa masih banyak orang di Indonesia yang engga aware dengan mental issues. Hal yang lumrah bagi setiap orang yang punya mental issues untuk disebut sebagai orang gila, ditinggal keluarganya, bahkan sampai dibuang ke tempat antah berantah. I mean.. how can people can be so cruel? However they're still their family.


Orang orang yang punya masalah mental issues seperti ini baiknya ga kita tinggalin. Kasih mereka perlindungan dan kenyamanan. Karena mungkin beberapa dari kalian ga tau bahwa mungkin mereka ga pernah yang namanya merasakan aman dan nyaman. Mereka selalu punya pikiran sendiri yang akhirnya berkuasa atas diri mereka dan pikiran itu cenderung mengarah ke arah yang destruktif. Sejauh ini gue baru tau ada 9 jenis mental issues. ADHD (cenderung hiperaktif dan menarik perhatian yang berlebihan), Anxiety (cemas dan gelisah berlebihan), Autisme (sulit berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain), Bipolar (mood dan energi berubah secara drastis), Depresi (kehilangan semangat hidup), Gangguan Makan (terlalu fokus pada berat badan sehingga menghindari makan), OCD (melakukan tindakan berulang ulang padahal tidak diinginkan), PTSD (stres berat akibat trauma), dan Schizophrenia (tidak bisa membedakan kenyataan dan halusinasi).

Dan dampak dari mental issues ini ga main-main, dari mulai ga nafsu makan, kehilangan energi, menutup diri, sampai punya pikiran untuk bunuh diri. Ga mau kan kalo tiba tiba kita dapet kabar kalo saudara atau temen kita masuk rumah sakit atau bahkan bunuh diri karena punya mental issues dan ga ada orang yang bisa dan mau nolongin dia? Jangan sampe deh yaa.

Satu-satunya jalan sebagai salah satu orang terdekat dari orang-orang yang punya mental issues ini adalah berusaha untuk selalu hadir ketika mereka butuh kita. Mereka sebenernya ga butuh sesuatu yang mewah atau segala macemnya, mereka cuma butuh dukungan untuk bisa ngelanjutin hidupnya, ngerasa bahwa mereka dibutuhin di dunia ini, Bukannya malah dibilang manja atau attention seeker.

Please people, be aware of your loved ones. When they are showing that they have mental issues or need anyone to support them, please be there. We never know when they decide to continue their life or end it. And for the last time, having mental issues is not a sin, is not a shame for family, is not the time for abandon them, it is the time to make their life more valuable.

Comments

Popular Posts