How to survive in Malang for new comers

Congratulations for dedek-dedek emesh yang sudah keterima di perguruan tinggi saat ini. Seneng dong ya? I’m happy for you too, honeys ♥

Nah kali ini gue mau kasih tips-tips buat kalian yang baru aja keterima di kampus impian. Tapi...... berhubung gue adalah salah satu alumni dari Universitas Brawijaya jurusan Ilmu Komunikasi dan sekitar 4 tahun lebih hadir dan menetap, gue mau kasih tips buat temen-temen yang baru aja ke Malang dan buta arah atau buta sama sekali Malang itu kayak apa.
So, here’s the little sneak peek!

src: malang.merdeka.com

Malang menurut gue itu secuil surga yang turun ke bumi. Karena apa? Lo bisa temuin semuanya di sana. Gunung? Adaa! Taman bermain mirip mirip dufan? Adaa! Paralayang? Adaa! Pantai? Hah? Masa sih di Malang ada pantai? Bukannya dikelilingin gunung ya? Malang has everything, honeys.

Pertama kali gue keterima di UB waktu itu yang jelas gue seneng. Gue sampe nangis-nangis di hajatan sodara gue pas gue kasih tau ke nyokap. Cuma saat itu pikiran gue adalah gue pengen cepet cepet aja kuliah, tapi ga mikirin tahapan untuk bisa hidup di sana itu gimana aja.

Nah ketika lo mau ke Malang, sebenernya banyak cara untuk bisa sampai ke sana. Buat yang terbiasa praktis, mungkin akan memilih naik pesawat. Bandara utama yang ada di Malang itu Bandara Abdurrahman Saleh, letaknya sekitar 20-30 menit dari pusat kota. Tapi yang jadi kendala untuk memilih bandara ini sebagai bandara tujuan adalah biaya tiket yang relatif cukup mahal. Nah, untuk menyiasati kemahalannya, ada Bandara Juanda di Sidoarjo, punya jarak kurang lebih 2-3 jam sampe ke Malang. Kalau dibandingin memang tiket pesawat yang langsung ke Malang dan ke Juanda ini bedanya bisa sampe 200ribu, lumayan banget kan? Tapi memang untuk bisa ke Malang dari Juanda masih butuh angkutan lagi. Kalian bisa naik bis (tapi gue gatau naik dari terminal mana soalnya setau gue ga ada damri) dan turun di Terminal Arjosari Malang, atau paling mudah bisa naik travel (pastiin pesannya jauh jauh hari yaa, bisa cari di google dengan keyword “travel juanda-malang”) dengan estimasi biaya sekitar 100ribu bisa langsung sampe depan kos, hotel, atau guest house kalian.

Buat yang tinggal di Pulau Jawa, kita punya pilihan yang lebih banyak, bisa naik kereta atau bis. Kalo gue sebenernya lebih prefer naik kereta karena gue orangnya mabokan kalo naik bis hehe. Selain itu, jarak tempuh juga lebih cepet kereta. Gue pernah naik kereta dari semua kelas, Gajayana, Majapahit, Jayabaya, sampai Matarmaja yang saat itu masih bisa dimasukkin tukang dagang asongan pernah gue rasain. Untuk estimasi biaya tiket kereta dan jadwal keberangkatan kalian bisa langsung liat di website PT. KAI atau websites penyedia tiket perjalanan kereta. Jarak tempunya bervariasi, dari mulai 13 sampe 18 jam. Paling cepet naik Jayabaya, paling lama naik Matarmaja. The choice in your hands, honeys. Nah sedangkan untuk bis, gue ga bisa kasih banyak tips soalnya gue sama sekali ga pernah naik bis ke Malang, tapi buat yang lebih nyaman naik bis pastiin kalau bis yang kalian naikin arahnya ke Malang dan berhenti di Terminal Arjosari. Dari Terminal Arjosari ke pusat kampus butuh waktu sekitar 15-20 menit, bisa naik angkot atau ojek.

Nah urusan angkutan udah selesai, kita lanjut ke urusan kos-kosan..

Waktu gue kuliah, cari kosan itu sebenernya jadi masalah yang lumayan campur aduk. Kriteria orang cari kos-kosan emang beda-beda. Kalo gue sebenernya kosan tipe aja oke yang penting bersih dan yang punya ga annoying. Tapi memang yang namanya tempat tinggal apalagi untuk jangka waktu lama butuh tempat yang nyaman. Selama di Malang gue pindah kosan sampe 5 kali. Pertama pindah karena yang punya nyebelin, kedua karena kosannya mau dipake pribadi sama yang punya jadi kamarnya ga dikosin lagi, ketiga karena kamarnya hujan (bukan sekedar bocor lagi :’)), yang keempat karena gue tinggalin 2 bulan buat kerja jadi gue sayang bayar kosannya, dan yang terakhir jadi kosan gue penutup selama gue di Malang. Buat yang keterima di UB, ada beberapa tempat yang bisa jadi pilihan jadi tempat kosan. Buat yang males jauh-jauh dari kampus, kalian bisa pilih kosan di sekitar Jl. Watugong, Watumujur, dan watu-watu lainnya atau bisa di Jl. Kertosentono, Kertosariro, dan kerto-kerto lainnya. Kosan di daerah ini relatif cukup mahal dengan fasilitas yang sebenernya cukup seadanya aja, berkisar dari 600-2 juta per bulan.

Nah, kalo ga masalah sama jarak karena ada kendaraan kalian bisa cari kosan di daerah suhat, Jl. Papa kuning, hijau, dan papa lainnya, bendungan sutami, belakangan Mall MX, Jl. Sumbersari, Jl. Gajayana, Jl. Sigura-gura, Jl. Candi Panggung, atau Jl. Saxofon. Jaraknya rata-rata sekitar 10-15 menit sampe kampus dengan kendaraan bermotor. Harganya juga relatif lebih murah, bisa mulai dari 400 sampe 1,5juta dengan fasilitas yang lumayan lengkap. Atau buat yang punya budget lebih untuk urusan tempat tinggal, kalian bisa pilih apartemen suhat yang berlokasi persis di depan UB, jaraknya Cuma sekitar 5 menit jalan kaki, biayanya sekitar 3 juta perbulan.

Sekarang beralih ke kuliner. This is what I love the most about Malang..

Jangan kaget kalo ke Malang kalian masih bisa nemuin makanan dengan harga 6ribuan per porsi, di sana masih ada kok. Pusat makanan atau jajanan di kota Malang itu banyak banget, percaya deh. Tapi memang ga di semua tempat. Biasanya pusat makanan akan lebih dekat sama kampus-kampus di Malang. Tempat jajanan favorit gue biasanya di suhat dan Jl. Sigura-gura. Cari apa aja ada deh. Tapi kalo Cuma mau makan biasa aja, biasanya di sekitar tempat kosan akan ada warung-warung makanan yang dibuka masyarakat sekitar dan harganya cenderung murah banget. Worth to try, guys!

Makanan khas di Malang yang gue tau paling Cuma tahu telor sama keripik tempe (kalo ada yang lebih tau bisa kasih tau guee). Selebihnya sebenernya campuran aja, jadi makanan khas mana aja adaa. Tapi memang lebih banyak makanan khas Jawa Timur (cari makanan Jakarta dan sekitarnya lumayan susah menurut gue, selama 4 tahun di Malang gue aja Cuma tau ada 2 tukang ketoprak di seantero Malang). Tapi........ beneran deh, jajan di Malang ga akan ngebuat lo bangkrut, udah murah, enaak! Jangan takut juga buat jajan di kafe-kafenya, harganya murah makanannya enak.

Beralih ke tempat travelling! Yeay!!

Selama di Malang jujur aja gue jadi seneng bertualang LOL. Kalo dulu palingan gue lebih suka dateng ke tempat main yang praktis kayak mal atau taman bermain. Pas di Malang, gue siap diajak naik gunung, item-iteman di pantai, atau sekedar duduk-duduk di taman. Malang punya segudang tempat hiburan dengan harga murah meriah yang bisa dikunjungi. Untuk di Malang sendiri, ada museum, mal, dan alun-alun kota. Sedangkan untuk pusat hiburan kita bisa sedikit bergeser ke Kota Batu. Sebenernya Batu sama Malang ini dekeeeet banget, dengan perjalanan sekitar 30 menit kita udah bisa sampe Batu.

Batu adalah surganya tempat wisata. Museum angkut, omah pohon, paralayang, secret zoo, jatim park, bns, alun-alun batu, dan masih banyaaaaaaaak lagi. Favorit gue adalah omah pohon, museum angkut, dan alun-alun batu. Untuk wisata alam, batu punya banyak air terjun keren yang bisa dikunjungi, misalnya coban rondo, coban talun, dan lain-lain. Pastikan kalau mau dateng ke sini pas ga lagi musim hujan yaa karena ada beberapa air terjun yang mengharuskan kita melewati trek yang becek dan berlumpur. Don’t ever to wear any kind of shoes which has heels in this occation, bunuh diri namanya!

Untuk yang seneng jalan-jalan ke gunung, pada dasarnya Malang dan Batu sendiri terletak di antara lingkaran gunung-gunung. Ada Gn. Arjuno, Gn. Bromo, Gn. Putri Tidur, dan Gn. Semeru (tell me if I’m wrong). Jadi keempat gunung ini menjadi favorit bagi para hikers untuk menjejakkan langkah dan menoreh sejarah. Untuk trek pendakian paling gampang jelas Gunung Bromo, untuk yang paling susah jelas Gunung Semeru. Trus gimana buat gunung yang lainnya? Cobain sendiri yaaa....

Pantai??? Masih ga percaya di Malang ada pantai? Coba deh google dengan keyword “pantai di Malang” kalo udah, jangan kaget. Buat yang belum pernah ke Malang pasti akan kaget pas dikasih tau kalo di Malang ada pantai, gue juga kaget dulu, ga percaya malah. Nah ternyata pas temen-temen gue banyak yang membuktikan keberadaan pantai-pantai di Malang dengan pemandangan yang epic banget, baru deh gue percaya dan mulai ke sana. Memang jarak ke pantai-pantai ini dari kota Malang lumayan jauh, butuh sekitar 3-4 jam perjalanan untuk sampe. Dan yang jadi perbedaan adalah, ketika kita ke pantai di Malang, kita akan bertemu dengan perjalanan naik turun gunung. Sampe pantai pun, ada beberapa pantai yang mengharuskan kita untuk trekking dulu untuk bisa sampai bibir pantainya. Seru kaan?

Dan ketika gue udah ninggalin Malang dan seisinya, Malang punya kesan yang mendalam. Malang selalu punya pesonanya sendiri dan ngebuat gue jadi sering bilang “jadi kangen Malang yaa”. Jadi buat dedek-dedek emesh yang akan berkuliah di Malang, manfaatin semuanya yaaa. Kuliahnya, jalan-jalannya, kulinerannya, mainnyaaaaa. Tapi yang penting kuliahnya yang bener, sayang ah kuliah jauh-jauh kalo main-main.


Welcome in Malang, honeys! Your journey begins here!

Comments

Popular Posts